Kini peredaran oli palsu atau yang bukan keluaran dari pabrik langsung kian menjamur. Pelumas motor dari MPM Lubricants, Federal Oil juga jadi korbannya.
President Director MPM Lubricants Patrick Adhiatmadja mengatakan hal itu karena masih banyaknya pengguna sepeda motor yang tidak peduli dengan kendaraannya. Alhasil, banyak dari mereka yang tertipu.
“Oli palsu ini menjadi hal yang serius, karena mereka tidak bayar pajak jadi itu musuh negara. Lantas mereka juga mengkompromi konsumen karena kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” paparnya kepada wartawan di Jakarta.
“Tapi, menurut survei kita, hanya sedikit sekali konsumen yang pegang botol oli (memeriksanya) sebelum diisi ke kendaraanya. Biasanya, saat melakukan hal itu ia hanya bilang mau ganti oli dan langsung duduk menunggu selesai. Tidak diperhatikan oli apa yang dimasukkan,” lanjut Patrick.
Dia memaparkan edukasi terhadap konsumen soal oli masih dirasa kurang. Jadi, pihak MPM Lubricants akan memperdalam lakukan hal tersebut. Sebelum edukasi yang dimaksud terealisasi sepenuhnya, pihak MPM bekerja sama dengan aparatur terkait untuk mencegah persebaran oli palsu makin besar.
Baca jug
“Upaya yang kita lakukan, sewaktu-waktu mengadakan pemeriksaan penggeledahan bersama aparatur terkait sampai memprosesnya ke pengadilan untuk membuat efek jera,” ucap Patrick.
Vice President Director MPM Lubricants Adrian Baskoro memaparkan cara memeriksa Federal Oil yang dibeli apakah asli atau tidak. “Kalau dari ciri-ciri oli Federal palsu itu dari bentuk botolnya kelihatan warna dan teksturnya kasar. Tutup botol juga warnanya lain tidak sesuai. Nah ini nih yang banyak terjadi di daerah pinggiran,” ungkapnya.
“Tapi kalau untuk kota-kota besar, tidak akan bisa dilihat dari fisik saja. Makanya konsumen harus memastikan kemasannya, dan iseng-iseng Anda bisa scan barcode di kemasan oli, (setelah scan lewat smartphone akan langsung ngelink ke web Federal),” Adrian melanjutkan.
Dari segi harga, perbedaan oli palsu dan asli pun berbeda jauh. Jadi paling mudah dilihat dari faktor ini.
“Dari harga, kalau yang bukan original harga bisa jauh lebih murah atau dia lebih mahal. Tapi ya itu tidak bisa jadi patokannya sih. Paling aman transaksinya itu ke bengkel terpercaya atau yang ada tulisan FOC (FEDERAL OIL CENTER),” tutup Adrian.
Untuk membantu para pemilik kendaraan agar bisa membedakan pelumas asli atau palsu, dalam tulisan kali ini jawara tracker akan merinci perbedaan keduanya, seperti diolah dari sejumlah situs merek pelumas kenamaan. Apa saja?
1. Label pada kemasan
Label pada kemasan adalah salah satu cara paling mudah untuk mengenali apakah oli kendaraan yang Anda beli itu asli atau palsu. Produsen pelumas biasanya selalu menggunakan teknologi printing atau pencetakan yang bagus untuk memproduksi label kemasan yang dipakai di kemasan produk mereka.
Ada beberapa produsen yang menggunakan semacam logo hologram dan juga kode tersendiri untuk memberikan ciri keaslian produk mereka.
Sementara produk oli pelumas palsu memang memiliki tampilan yang sangat mirip, namun logo kemasan biasanya menggunakan printing kualitas rendah karena logo asli dari produk asli akan di scan dan dicetak ulang, sehingga detail dan bahan label berkualitas rendah yang dipergunakan akan dengan mudah memberikan ciri bahwa oli pelumas tersebut palsu.
2. Botol
Pelaku pemalsu oli pelumas memanfaatkan ketersediaan botol kemasan bekas yang didapatkan dari bekas pemakaian oli pelumas. Tentunya tampilan luar fisik botol kemasan ini akan dengan mudah memberikan identifikasi bagi pengguna atau konsumen untuk mencurigai keaslian oli pelumas yang berada di dalam botol kemasan.
Produsen asli tidak pernah melakukan penggunaan botol kemasan daur ulang dalam tiap produknya untuk memberikan ciri keaslian produk oli pelumas mereka.
3. Nomor identifikasi pada tutup kemasan
Produsen oli pelumas asli menggunakan identifikasi nomor yang diletakkan pada dua tempat berbeda, yaitu pada tutup botol dan juga botol kemasan oli pelumas. Jika terjadi ketidaksamaan nomor identifikasi pada kedua lokasi tersebut, sangat mungkin oli pelumas yang Anda beli adalah palsu.
4. Teknologi tutup kemasan atau botol
Produsen oli pelumas asli telah menggunakan teknologi maju dalam pembuatan tutup botol yang mereka gunakan, sehingga hanya bisa digunakan satu kali saja dan langsung rusak setelah dibuka. Sehingga tidak memungkinkan pemalsu menggunakan kembali tutup botol bekas atau daur ulang tersebut.
5. Warna dan bau
Oli pelumas yang asli berwarna bening dan tidak berbau, sedangkan oli pelumas palsu akan berwarna keruh dan memiliki bau khas yang tidak enak.
Deteksi pelumas palsu yang sudah dipakai
Lantas, bagaimana jika Anda sudah terlanjur memakai pelumas palsu? Hal itu juga bisa dideteksi. Seperti dilansir AstraWorld, tanda-tandanya, jika pelumas sudah dipakai dengan jarak antara 1.500-2.000 kilometer, akan terlihat berwarna hitam pekat dan kotor akibat terjadi oksidasi secara hebat.
Kemudian, mesin akan cepat mengalami keausan sehingga umur mesin lebih pendek, kotor, banyak lumpur dan dapat menyumbat aliran pelumas. Tentu, kondisi ini akan membuat biaya perawatan mobil jadi meningkat