Cara mudah agar rem mobil kamu awet dan pakem

Rem adalahh salah satu komponen pada mobil yang sangat vital. Karena menjadi salah satu mekanisme penting dalam keselamatan berkendara. Tidak saja berfungsi menjaga keamanan pengendara tapi juga orang di sekitar jalan.

Secara umum, karena rem merupakan perangkat mekanis dan menjadi komponen vital, maka juga dibutuhkan perawatan secara teratur dan berkala. Pendeteksian setiap hari membantu mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan hilangnya kinerja rem.

Apalagi yang sering melalui kepadatan lalu lintas, intensitas penggunaannya pun tentu jauh meningkat.

Oleh karenanya, perawatan dan pemeriksaan secara periodik dan sederhana bisa dilakukan setiap hari. Berikut tips singkat salah satu mekanik dari bengkel mobil Indomakmur yang berlokasi di Cimanggis, Depok, dalam merawat rem pada kendaraan pribadi.

1. Untuk mobil keluaran terbaru standardnya sudah dilengkapi indikator tingkat kewajaran oli atau minyak rem. Namun, efek dari sistem pengereman bisa dilakukan pengetesan secara manual. Caranya, tinggal ambil jarak beberapa meter, baik maju atau mundur dan kemudian injak pedal rem. Jika sudah meyakinkan, Anda bisa langsung tancap gas.

2. Guna menjaga kinerja pengereman tetap optimal, ada baik saat mencuci mobil pilihlah tempat pencucian yang lebih profesional. Biasanya, tempat-tempat tersebut lebih detail saat mencuci bagian-bagian terdalam, seperti pelek, cakram, dan dudukan brake pad. Jika cakram dan brake selalu bersih dari kotoran tanah, maka kinerja pengereman pun otomatis terjaga baik.

3. Sementara perawatan lebih detail, misalnya untuk komponen brake pad. Dianjurkan per 10.000 kilometer dilakukan pengecekan maupun kebersihan bagian dalamnya. Untuk hal ini, bisa membawa ke bengkel profesional atau resmi untuk layanan pembersihan debu atau kotoran, termasuk juga di kanvas, tromol, dan cakram. Jika debu atau kotoran tanah jarang dibersihkan akan menimbulkan efek gores di piringan atau brake pad.

4. Untuk sistem pengereman hidrolik,  pemeriksaan rutin dianjurkan minimal setiap kendaraan sudah menempuh jarak 40.000 kilometer.

5. Kemudian kapan proses penggantian komponen. Anda bisa mengetahui indikasinya saat berkendara, yakni jika saat pengereman timbul getaran yang lebih dari biasanya saat mengerem.

Juga, adanya penekanan pedal rem lebih dalam dari biasanya serta muncul bunyi berdecit saat menginjak rem. Ketika semua faktor itu muncul, maka sudah saatnya melakukan penggantian komponen seperti master, kanvas, atau break pad.

Sistem pengereman sendiri terbagi dua, yakni Non ABS dan sudah dilengkapi fitur ABS (sistem rem anti terkunci).

ABS adalah teknologi rem yang mampu menghindari terkuncinya rem pada saat dilakukan pengereman sekaligus. Sedangkan non ABS sebaliknya.

Untuk sistem rem non ABS, dianjurkan melakukan pengereman secara bertahap atau dikocok dalam kondisi kendaraan cepat, agar tidak terjadi overheat saat pegereman. Karena, jika rem sampai terkunci maka efeknya kendaraan tidak bisa dikendalikan, di mana saat setir dibelokkan ke kiri mobil malah akan ke kanan dan sebaliknya.

Jadi, jangan remehkan sistem pengereman di kendaraan. Karena, kinerja pengereman sangat menentukan tidak hanya keselamatan Anda tapi juga pengendara lain atau orang di sekitar.

sumber : dapur pacu.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *