Sahabat Jawara Tracker, saat kita sedang melakukan perjalanan jarak jauh, kadang kita kurang kontrol terhadap kondisi mesin apakah dalam suhu yang normal atau tidak. Kasus yang paling sering ditemui akibat penggunaan mesin mobil secara berlebihan ini adalah terjadinya engine overheat dan engine water hammer. Untuk itu Anda harus cermat merawat mobil agar tidak terkena risiko penyakit yang sangat umum terjadi tersebut.
Foto: vebma.com
Engine overheat atau panas mobil berlebihan dapat terjadi karena adanya sistem pendinginan mesin yang tidak berfungsi secara maksimal atau tidak bekerja dengan baik.
Kejadian yang paling sering menyebabkan terjadinya engine overheat ini adalah adanya kebocoran atau kerusakan radiator setelah mengalami kecelakaan pada bagian depan, namun pengemudi masih tetap menjalankan mobilnya setelah kecelakaan terjadi.
Untuk itu, jangan pernah memaksa untuk menjalankan mobil sesaat setelah terjadinya kecelakaan melainkan periksalah terlebih dahulu kondisi air radiator pada sistem pendingin dan carter oil. Apabila menemukan adanya kebocoran segera hubungi jasa derek kendaraan resmi.
Apabila Anda tidak menemui kerusakan atau kebocoran, Anda dapat melanjutkan Lakukan hal sederhana ini dan mobil kamu jadi kinclong kembaliperjalanan untuk menuju bengkel terdekat. Selain itu, perhatikan juga indikator temperatur yang terdapat di instrumen cluster di depan steer, apabila temperatur naik segera berhenti dan lakukan penderekan.
Untuk mencegah adanya over heat yang tidak kita inginkan, sebelum melakukan perjalanan jauh ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:
Periksa Komponen Selang Radiator
Jika anda bertanya kenapa mesin mobil overheat, mungkin langkah awalnya adalah mencari penyebabnya. Kecurigaan awal tentu ke kerusakan sistem pendinginan mesin. Salah satu hal yang paling sering menjadi penyebab mesin overheat adalah karena air radiator yang tiba-tiba habis. Hal ini umumnya dikarenakan ada kebocoran pada komponen selang radiator. Jika ini adalah masalahnya, maka ada baiknya anda segera mengganti selang radiator dengan yang baru. Namun jika anda dalam perjalanan, anda dapat menutup kebocoran tersebut dengan menggunakan lem karet. Pastikan pula klem pengencang ujung selang terpasang kuat dan tidak menimbulkan rembesan air.
Periksa Kondisi Thermostat
Thermostat adalah komponen yang mengatur siklus masuknya air pendingin dari radiator ke dalam mesin mobil. Apabila suhu mesin sudah mencapai titik tertinggi yang dapat diterima (umumya 80 derajat), maka thermostat secara otomatis akan membuka katup sehingga air dari radiator akan masuk mendinginkan mesin. Kerusakan pada thermostat akan membuat siklus air pendingin ini menjadi tidak lancar, sehingga ketika suhu mesin mulai tinggi, tidak ada air yang mengaliri mesin untuk menurunkan suhunya.
Untuk menguji kondisi thermostat, tentu dapat merendamnya dengan menggunakan air panas yang hampir mendidih. Jika saat dimasukkan ke dalam air dia membuka, maka thermostat tersebut dalam kondisi baik. Namun jika tidak, maka berarti anda harus menggantinya dengan yang baru.
Selalu Bersihkan Radiator
Bagian dalam dari radiator yang kotor akan membuat aliran air di dalamnya menjadi tidak lancar. Sehingga kemudian sirkulasi air yang keluar masuk juga menjadi terhambat. Untuk membersihkan radiator, anda dapat menggunakan jasa tukang servis radiator atau menggunakan cairan khusus untuk membersihkan bagian dalam radiator. Dengan cairan tersebut, kotoran yang menempel dan mempersempit arus air akan rontok dan dapat dibuang sehingga radiator menjadi bersih.
Periksa Pompa Air Radiator
Umumnya, kerusakan pada pompa air radiator ini adalah karena karet yang getas atau pecah dan harus diganti. Namun tidak menutup kemungkinan jika pompa airnya sendiri yang rusak. Untuk mengujinya, anda dapat memutar pulley dengan tangan, namun terlebih dahulu lepas belt agar tidak terlalu berat. Jika kemudian anda merasakan pulley goyang dan berat, maka ada kemungkinan pompa air radiator mobil anda sudah rusak dan harus segera diganti.
Baca juga: Agar Ac Mobil kamu tetap awet
Sedangkan engine water hammer atau hydrolocking adalah keadaan saat mesin mobil mati mendadak disebabkan oleh air yang masuk kedalam ruang bakar melalui air intake dan mendapat tekanan yang sangat besar di ruang silinder oleh piston.
Sehingga stang piston akan bengkok, ring piston akan rusak, dinding silinder akan terluka, dan yang paling parah adalah melengkungnya head silinder.
Hindari terjadinya engine water hammer ini dengan memastikan posisi genangan air setidaknya 30 cm di bawah air intake agar pada saat melewati genangan, air intake tetap aman dan tidak menyedot air, selain itu injak gas secukupnya dan jangan menggunakan putaran mesin tinggi agar knalpot tidak kemasukan air.
“Cara terbaik untuk menghindari engine water hammer ini sebenarnya adalah menghindari genangan itu sendiri, apabila belum terlanjur lebih baik putar balik dan lewat jalan lain. Jangan pernah memaksa atau sengaja menerjang genangan,” ujar L. Iwan Pranoto, Head of Communication and Event Asuransi Astra.
Selain dapat mengurangi performa mesin mobil, merujuk pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) Bab II pasal 3 ayat 4, kerusakan mesin akibat kedua kejadian tersebut juga merupakan jenis kejadian yang dikecualikan; “Pertanggungan ini tidak menjamin kerugian, kerusakan dan atau biaya atas Kendaraan Bermotor dan atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga jika dikemudikan secara paksa walaupun secara teknis kondisi kendaraan dalam keadaan rusak atau tidak laik jalan.” Sehingga kerusakan pada mesin mobil akibat kedua kejadian tersebut tidak akan bisa diklaim.
Maka dari itu, perhatikan selalu kondisi mesin mobil Anda, dan cara yang paling sederhana adalah dengan tidak memaksakan mesin untuk bekerja terus-menerus tanpa waktu istirahat, terlebih saat kondisi mesin sudah tidak layak jalan. Atau Anda juga dapat memperluas jaminan perlindungan mobil Anda dengan perluasan jaminan terhadap kejadian banjir agar tetap bisa klaim kerusakan yang disebabkan genangan.