Ini salah kaprah penggunaan rem tangan

Ini salah kaprah penggunaan rem tangan

Sudah tahu belum, kadang kita sering salah kaprah dalam menggunakan rem parkir.

Idealnya rem parkir hanya dianjurkan diaktifkan pada saat mobil dalam keadaan terparkir bukan saat berhenti dalam waktu singkat.
Penggunaan nama rem tangan pun sebenarnya kurang tepat lantaran pada beberapa mobil transmisi otomatis keluaran terbaru posisi rem ini ada di posisi pedal paling kiri di posisi pedal kopling pada mobil transmisi manual.
Menurut Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, penggunaan rem parkir dalam keadaan berhenti baik saat macet atau menunggu antrian lampu lalu lintas sangat tidak dianjurkan, sebagai gantinya pengemudi lebih disarankan menginjak pedal rem terus menerus hingga saatnya jalan kembali tiba.
“Jangan aktifkan rem parkir di lampu merah, kan cuma berhenti bukan parkir, jadinya tetep injak pedal rem,” jelas Sony pada pemaparan materi Suzuki Safety Driving Course 2018, Sentul, Jawa Barat
Ditambahkan oleh Sony, potensi kecelakaan masih ada saat berhenti mengantri di lampu lalu lintas sekali pun. Oleh sebab itu jika mengaktifkan rem parkir saat berhenti, upaya untuk menghindari tabrakan dari depan atau belakang akan memakan waktu yang relatif lebih lama ketimbang hanya menginjak rem kaki.
Menurut dia apabila mengaktifkan rem parkir saat berhenti, akan meningkatkan rasa nyaman sekaligus mengurangi kewaspadaan pengemudi.
“Justru saat rem parkir diaktifkan, kita akan merasa aman sehingga biasanya mainan handphone, kalo perempuan biasanya pakai lipstick atau dandan,” ujarnya.
Alasan lain mengapa pemanfaatan rem kaki harus dilakukan adalah untuk tetap berkomunikasi dengan pengemudi lain. Ketika pengemudi menginjak pedal rem, maka lampu rem juga akan menyala untuk memberitahu pengemudi di belakang bahwa mobil dalam keadaan berhenti. Beda halnya ketika mengaktifkan rem parkir, lampu rem tidak akan menyala.
Lalu kapan rem parkir sebaiknya diaktifkan? Sony menyebut, selain pada saat parkir, penggunaan rem parkir diperbolehkan saat kendaraan dalam keadaan menanjak, dengan kata lain penggunaan rem parkir untuk menghindari mobil mundur saat dihadapkan pada jalan miring.
Meski begitu Sony menyarankan kalau hal ini sebaiknya tidak menjadi kebiasaan. Prioritaskan penggunaan kombinasi rem kaki dan gas jika memang tidak darurat.
“Saat menanjak, rem parkir boleh digunakan untuk mendukung akselerasi tanpa mundur, namun pada kondisi jalan datar, tetap gunakan rem kaki. Capek? Ya, memang itu resiko sebagai pengemudi dan seharusnya pengemudi sudah mengetahuinya,” tutup Sony.
Ternyata memperlambat laju kendaraan ada UU nya, ini dia

Ternyata memperlambat laju kendaraan ada UU nya, ini dia

Berkendara di jalan raya, apa lagi kondisi jalanan padat, sering kita terpancing emosi ketika mengemudikan mobil di jalan menemui pengendara lain di depan yang memperlambat laju kendaraannya. Biasanya sontak bunyi klakson mengaum disertai emosi lepas, apalagi saat dihadapkan dengan situasi terburu-buru.

Namun, sebaiknya jangan cepat kita berprasangka buruk terhadap pengendara lain. Banyak faktor yang membuat pengendara memperlambat kendaraannya, apalagi jangkauan pandangan kita terbatas dari apa yang ada di balik kendaraan di depan kita.

Sesuai aturan UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 116, ada kewajiban pengendara harus memperlambat kendaraannya di sebabkan beberapa hal berikut;

1. Sesuai dengan ketentuan Rambu Lalu Lintas. Misalnya di tol ada ketentuan batas kecepatan maksimum 60-100 kpj,

2. Saat akan melewati angkutan umum yang sedang menurunkan dan menaikkan penumpang,

3. Ketika akan melewati kendaraan tidak bermotor yang ditarik hewan, hewan yang ditunggangi atau hewan yang digiring. Misalnya, andong atau gerobak sapi,

4. Saat melewati genangan air dan atau ketika kondisi hujan,

5. Memasuki pusat kegiatan masyarakat (yang belum ada Rambu Lalu Lintas,

6. Mendekati persimpangan atau perlintasan kereta api;

7. Melihat dan mengetahui ada pejalan kaki yang akan menyeberang.

Karena ketujuh poin di atas sudah diatur dalam undang-undang, maka sebaiknya perlu diperhatikan saat mengendarai kendaraan.

Oleh karenanya, menjaga jarak antar kendaraan itu sangat penting agar kita terhindar dari kecelakaan beruntun atau menabrak dari belakang. Dalam Panduan Praktis Berlalu Lintas, ada dua jenis jarak aman yakni jarak minimal dan jarak aman.

Baca juga : Ini dia arti lambang-lambang di dashboard

Awas hati-hati, hal sepele ini bisa sebabkan kebakaran mobil

Awas hati-hati, hal sepele ini bisa sebabkan kebakaran mobil

Peristiwa kebakaran mobil bisa saja terjadi, saat berjalan atau saat parkir, mungkin saja terjadi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan mobil terlahap si jago merah, dan paling banyak karena faktor kecerobohan pemilik.

Penyebab kebakaran bisa saja karena sampah plastik, ranting kayu, atau sesuatu yang tertinggal di ruang mesin.

“Misalkan, banyak pemilik yang membersihkan ruang mesin menggunakan lap sintetis. Lalu, lap tertinggal dan mobil dibawa jalan. Ketika mesin panas, lap kering dan akhirnya terbakar,

Selain itu, tutup oli juga bisa menyebabkan kebakaran. Misalkan, jika pemilik mobil ganti oli di rumah, dan tidak dibawa ke bengkel harus dipastikan penutup oli terpasang dengan benar.

“Ketika suhu mesin panas, oli pasti keluar. Jika mencapai titik api seperti knalpot, oli juga bisa menjadi pemicu kebakaran. Pasalnya, oli merupakan material yang mudah terbakar,

Selain itu, kebocoran tangki bahan bakar juga menjadi penyebab utama. “Kalau hal tersebut, tidak perlu dipertanyakan. Penyebab kebakaran bisa juga terjadi dari keboncoran tangki bahan bakar,

Agar bebas pegal saat berkendara jarak jauh

Agar bebas pegal saat berkendara jarak jauh

Jika kita Berkendara jarak jauh dan memakan waktu yang cukup lama tentu membuat anggota tubuh kamu terasa pegal. Bahkan, beberapa di antara kamu pernah mengalami keram ketika mengemudi.
Menurut Jusri Pulubuhu, Pendiri sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), peregangan menjadi kunci menjaga kondisi kondisi badan agar rileks sepanjang perjalanan.
Pegal saat mengemudi bisa diatasi dengan stretching, itu bisa dilakukan di luar atau di dalam mobil, hanya saja tetap perhatikan untuk melakukannya kondisi saat tidak sedang mengemudi atau mobil dalam keadaan berhenti.
Nah, bagi kamu yang sudah merasa letih berkendara baiknya untuk segera menepi di rest area atau lokasi-lokasi yang sudah disediakan. Tapi, bila kamu sedang terjebak di dalam kemacetan yang panjang, dia membeberkan beberapa teknik perenggangan yang bisa dilakukan di dalam mobil.
Bentuk peregangan yang dapat dilakukan di dalam mobil diantaranya…

Peregangan Kepala

Peregangan kepala dapat dilakukan dengan menggerakkan kepala ke kiri dan kanan serta gerakan mengangguk atau menengadah secara berulang seperti pemanasan saat melakukan olahraga. Kemudian gerakan bahu ke atas dan ke bawah juga memutarnya ke depan dan ke belakang agar menghilangkan kepenatan dan ketegangan wilayah atas tubuh.

Peregangan Tangan

Bagian lain yang juga harus diregangkan adalah tangan. Caranya dengan meluruskan kedua tangan hingga ke atas lingkar kemudi dengan posisi telapak tangan saling berhadapan, setelahnya balik telapak tangan hingga akhirnya punggung tangan yang berhadapan. Kemudian menurut Jusri, peregangan tangan dapat ditambah dengan melakukan menyentuh buckle seat belt.
Caranya pertahankan posisi badan tetap ke depan, kemudian posisikan tangan kanan untuk menyentuh buckle seat belt jok penumpang depan, setelah itu gantian tangan kiri diposisikan untuk menyentuh dinding mobil yg terdekat dengan tuas reclining jok pengemudi

Peregangan Kaki

Selain itu wilayah kaki juga penting untuk diregangkan. Luruskan kedua kaki dan goyangkan, caranya dengan memundurkan jok hingga paling belakang untuk memaksimalkan ruang gerak kaki.

“Peregangan wilayah bawah tubuh dapat dilakukan dengan meluruskan kaki kemudian digoyangkan saja sudah cukup, secara bersamaan jari kaki juga harus digoyangkan. Itu dapat dilakukan dengan memundurkan jok sehingga kedua kaki memiliki ruang gerak bebas, tapi bila areanya terbatas bisa meluruskannya satu per-satu,” tambah Jusri.

Peregangan Wajah

Menurut Jusri, anggota tubuh lain yang ternyata juga butuh peregangan adalah wajah. Peregangan wajah dapat dilakukan dengan membuka mulut dan gerakkan seperti mengunyah atau menggerakan wajah seperti merasakan makanan yang asam.
Stretching muka dapat menghilangkan rasa faituge pada mata juga dapat menyegarkan wajah agar siap berkendara lagi,
Kamu suka parkir motor dengan standart samping ? Baca ini ya

Kamu suka parkir motor dengan standart samping ? Baca ini ya

Apakah anda termasuk pemilik sepeda motor yang suka memarkir motor dengan standard samping. Sudah tahu belum bahaya parkir motor dengan standart samping

Berbicara soal parkir, apakah Anda tipe orang yang tidak mau repot dan memilih untuk memasang standar samping motor? Jika iya, sebaiknya ketahui dulu yang satu ini.

Tak semua wanita kuat untuk menstandarkan motornya dengan standar tengah. Seringnya motor-motor tersebut distandar samping. Padahal kebiasaan tersebut kurang baik buat si motor. Jika terus-menerus dilakukan itu akan mengganggu keseimbangan motor.

Jika motor kita mau diparkir lebih dari 3 jam sebaiknya standar tengah. Ada pengaruhnya karena kan kalau motor standarnya samping dia miring ke kiri terus, ini akan mempengaruhi si shock breaker

Hal itu berbeda dengan motor-motor ber-cc di atas 250 yang memang didesain untuk standar samping tidak bakalan berpengaruh ke kesttabilan motor. Sementara perlakuan standar tengah lebih kepada motor yang berkapasitas kecil seperti motor matik ataupun motor bebek.

“Motor besar yang nggak ada standar tengah paling pakai paddock kan kayak yang 250cc, itu memang sudah didesain sedemikian rupa sama pabrikannya kalau standar samping dia nggak begitu bermasalah. Beda ya karena rangkanya motor murah sama motor mahal,”

Dilansir dari Fdrtire, Selasa 14 Juni 2016, penggunaan standar samping sebenarnya tidak dianjurkan. Jika hal itu dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka bagian ban sebelah kiri akan lebih cepat botak.

Hal ini terjadi, karena posisi parkir dengan standar samping membuat beban yang disangga shockbreaker menjadi tidak seimbang, sehingga shockbreakercenderung miring ke satu sisi.

Ketika motor dikendarai, tekanan di ban sebelah kiri jadi lebih besar, sehingga sisi kiri ban menanggung beban yang lebih berat. Jadi, biasakan untuk parkir menggunakan standar ganda.

Selain standar samping, tekanan angin yang kurang juga bisa membuat ban lebih cepat habis komponnya. Hal ini, karena permukaan ban yang menyentuh aspal lebih banyak.

Ini “Sentilan” cantik buat emak-emak yang ssuka setir mobil sendiri

Ini “Sentilan” cantik buat emak-emak yang ssuka setir mobil sendiri

Bagi emak-emak bepergian dengan mobil pribadi memang lebih nyaman daripada menggunakan kendaraan umum. Namun, jika Anda pengemudi wanita tetap perlu menjaga sisi keamanan dan kenyamanan saat mengendarai mobilnya. Banyak hal yang tidak seharusnya dilakukan saat mengemudi, terutama buat kaum hawa. 

Alinka Hardianti, pebalap yang bernaung di bawah Toyota Team Indonesia (TTI) memberiikan beberapa tips berkenddara untuk emak emak untuk kenyamanan dan kemanan saat mengemudi bagi wanita.

  1. Fokus  untuk mengemudi jangan berdandan dan mengoperasikan handphone

“Cewek menganggap dirinya itu multitasking, jadi kadang saat nyetir mobil masih bisa sambil dandan. Yang paling sering aku lihat itu sambil mengoperasikan handphone saat berkendara, padahal itu kan berbahaya,” ujar Alinka, di sela acara press gathering bersama Toyota Team Indonesia, di Jakarta, Selasa (14/3).

Berdandan dan mengoperasikan handphone saat menyetir jelas sangat mengganggu konsentrasi. Apalagi hal itu mengalihkan perhatian kita beberapa saat dari kondisi jalan. Ini sangat berbahaya.

2. Jangaan pakai sepatu high heels ya

Untuk pemakaian sepatu, Alinka menyarankan supaya jangan memakai sepatu high heels. Menurutnya, sepatu model tersebut tidak nyaman saat digunakan menyetir.

“Saya saranin jangan pakai sepatu high heels karena akan tidak nyaman ketika menginjak gas atau rem, saran saya pakai sepatu kets lebih nyaman,” kata pebalap berusia 25 tahun itu.

3. Perhatikan juga posisi duduk

Posisi duduk saat menyetir secara langsung akan memengaruhi kondisi fisik. Posisi duduk tidak benar, bisa saja saat mengemudikan mobil badan akan cepat lelah, dan mengganggu konsentrasi saat berkendara.

“Biasanya wanita itu kalau nyetir posisi duduknya terlalu dekat dengan setir, padahal itu berbahaya, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau saat mengerem mendadak, badan bisa langsung terbentur setir, makanya jaraknya harus diatur jangan terlalu dekat dengan stir,” tambahnya.

Posisi badan terlalu dekat dengan setir juga memengaruhi keleluasaan saat mengendalikan kemudi. Terutama saat bermanuver, akan terasa berat karena badan ikut terbawa. Saran Alinka, posisi duduk diatur sebaik mungkin demi kenyamanan, apalagi dalam berkendara jarak jauh.

Baca juga: Cara Mengisi air aki yang benar

4. Atur posisi tangan di setir

Untuk mengetahui jarak yang cukup antara kemudi dan tempat duduk, terang Alinka dengan cara menjulurkan tangan ke depan. Tempatkan pergelangan tangan di titik terjauh kemudi, dengan posisi badan tetap menempel pada bangku.

Sementara posisi tangan di setir, biasakan ketika memegang kemudi posisi tangan yang idealnya berada di posisi jarum jam 9 dan 3. Di mana, siku membentuk sudut kurang lebih 126 derajat. Ini berpengaruh saat aktivitas membanting setir. [dp/Ric]

Ssumber : dapur pacu.com

Begini cara mudah bedain hel SNI asli dan palsu

Begini cara mudah bedain hel SNI asli dan palsu

Helm meruakan alat keselamatan paling vital dalam berkendara. Fungsi utamanya untuk melindungi kepala dari benturan ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan, tetapi apa jadinya jika helm yang kita gunakan kurang memenuhi standar keamanan, seperti standar keamanan Indonesia (SNI)? pastinya akan kurang efektif untuk melindungi kepala.

Lalu bagaimana cara yang mudah untuk membedakan helm SNi asli dan palsu. Berikut ini ada tips dan trik buat sobat jagatotomotif agar tidak salah dalam membeli helm SNI asli.

1. Perhatikan logo SNI

Helm yang SNI asli biasanya logo SNI-nya di embos alias timbul, tetapi jangan lantas semua yang logonya timbul adalah asli ya.

Baca juga: Cara Mengisi air aki yang benar

2. Lihat harganya

Harga helm yang paslu kadang-kadang kurang dari 100rb atau lebih murah dari harga pasaran yang lain, menurut beberapa penjual, ada juga helm yang asli SNI dengan harga miring, misalnya helm dengan merk yang kurang terkenal dan kurang laku jadi penjual memilih memberi diskon agar helm tersebut dapat terjual daripada rugi. Benar atau tidaknya saya juga kurang tahu.

3. Motif dan desain

Untuk motif dan desain, biasanya para produsen curang mencontoh dari desain helm-helm yang sudah terkenal dipasaran dan banyak dicari orang, agar masyarakat lebih tertarik membeli. Jika anda langsung mencobanya mungkin saja anda dapat membedakan helm yang asli dan palsu.

4. Styrofoam tidak lunak dan halus

Styrofoam pada helm adalah bagian putih seperti gabus yang terdapat pada bagian dalam helm yang biasanya tertutupi oleh bahan pelindung lain yang lebih lunak, pada helm SNI yang asli bagian ini jika ditekan terasa lebih empuk dan biasanya kasar, mengindikasikan bahwa bahan yang digunakan adalah bahan murahan dan besar kemungkinan bahwa itu helm palsu, walaupun ada logo SNI. Pada helm SNI yang asli bagian styrofoam ini jika ditekan lebih keras namun tidak keras sekali dan permukaannya halus.

5. Cat yang digunakan berkualitas tinggi

Lihat pada bagian permukaan, cat yang digunakan apakah bagus atau tidak, karena jika cat yang digunakan jelek ini sudah pasti helm palsu, untuk lebih jelasnya coba perhatikan bagian ujung atau sudut helm, maka akan terlihat proses pengecatan sempurna atau tidak, karena helm SNI asli lebih halus pengecatannya dan tidak menimbulkan noda atau cat yang tidak rata.

Mengunci stir mobil bisa merusak power steering, mitos apa fakta

Mengunci stir mobil bisa merusak power steering, mitos apa fakta

Kunci setir di percaya cukup menghambat tindak pencurian mobil. Kunci setir memang lebih mudah dilakukan.  hanya tinggal memutar setir (60-75 derajat) hingga setir tak dapat digerakkan.

Tapi ada yang mengatakan, kunci setir justru berbahaya karena dapat merusak power steering pada mobil. Itu karena kondisi ban yang tidak lurus saat setir terkunci.

Namun rupanya anggapan itu salah nih. Melansir situs resmi Nissan Motor Indonesia, Minggu (11/3/2018), tidak ada hubungan antara power steering mobil dengan setir mobil yang dikunci.

Mengunci setir mobil memang terbukti lebih aman dan juga praktis. Terlebih kalau mobil anda harus diparkir di jalan tanjakan atau turunan. Dengan mengunci setir ke arah trotoar, ini dapat menghindari kondisi jika mobil turun dengan tidak sengaja. Tapi juga jangan lupa untuk mengaktifkan rem tangan dan transmisi di tuas parkir.

Mengunci setir mobil, Anda juga bisa menghindari mobil dari pencurian. Karena untuk mengaktifkan kembali setir agar dapat bekerja seperti semula, anda harus memasukkan kunci mobil terlebih dahulu.

Meski begitu, tetap waspada ya… Tidak ada salahnya juga menggunakan peralatan keamanan tambahan seperti kunci setir agar mobil lebih aman!

Aksesoris Mobil Ini Jangan Dipasang Di Mobil Kamu Ya

Aksesoris Mobil Ini Jangan Dipasang Di Mobil Kamu Ya

Salah satu fungsi aksesoris pada mobil adalah agar mobil ampil beda dan lebih menarik, karena tidak sama dengan kendaraan standartnya. Penggunaan aksesori mobil dipercaya mampu menjadikan tunggangan lebih menarik. Tak heran banyak aksesori mobil bermunculan di pasaran.

Tapi kendati demikian, tak semua aksesori mobil bisa diterapkan pada mobil Anda. Sebaliknya, ada beberapa akseori yang diharamkan.

Jika Anda tetap menggunakan aksesori tersebut, maka hal itu justru akan berujung dengan pemberian sanksi dari pihak kepolisian.

Berikut ini  aksesori apa saja yang dilarang :

 

  1. Lampu HID

Di zaman now ini, lampu utama bukan hanya berfungsi sebagai pembantu visibilitas dalam berkendara, tapi juga membuat tampilan mobil tampak mewah.

Lampu jenis HID atau High-Intensity Discharge memang menjadi salah satu yang digandrungi. Terlebih bagi dunia modifikasi.

Penggunaan lampu HID pada dasarnya bisa saja dipakai, tetapi Anda harus memiliki syarat agar aman digunakan dan tidak membahayakan pengendara lain.

Selain itu, lampu HID harus memperhatikan intensitas sinar yang dikeluarkan. Sebab, bila cahaya terlalu besar akan membuat sinar yang dihasilkan makin terang, efeknya bisa mencelakakan pengendara lain. Pilih lampu HID yang voltage rendah, semakin putih sinarnya akan makin menyilaukan dan mengganggu.

 

  1. Lampu strobo dan rotator

Penggunaan lampu rotator dan lampu strobo pada mobil pribadi. Buktinya masih banyak pelanggaran terkait penggunaan aksesori ini.

Aturannya pun sudah jelas tertuang dalam UU No.22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jadi wajar saja bila polisi melakukan banyak razia dan penilangan terhadap mobil pribadi yang menggunakan rotator dan strobo.

Lampu strobo dan rotator sendiri memang memiliki tiga warna berbeda dan memiliki fungsi masing-masing. Peraturan ini sebenarnya telah diatur oleh Undang-Undang pasal 59 No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pada ayat (5) pasal tersebut juga telah dijelaskan dengan lugas mengenai warna dan yang berhak menggunakan lampu isyarat ini.

“(5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut

a. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor petugas Kepolisian

Negara Republik Indonesia;

b. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan

Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah.

c. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.

 

Baca juga : Jangan lakukan hal ini saat cuci mobil

 

  1. Pelat Nomor Custom

Selain itu, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dengan tanda registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoperasian kendaraan bermotor berupa pelat atau berbahan lain dengan spesifikasi tertentu yang diterbitkan Polri dan berisikan kode wilayah, nomor registrasi, serta masa berlaku dan dipasang pada kendaraan bermotor.

Pelat nomor bisa dikatakan sebagai pelat palsu, karena dibuat sendiri meski sesuai dengan nomor kendaraan pribadi. Jika kamu tetap memilih untuk menggunakannya, dijamin kamu akan berurusan dengan pihak kepolisian dan sudah pasti kamu pun akan mendapat surat tilang.

 

  1. Knalpot Racing

Cukup banyak pemilik mobil, terutama anak muda, agar mobil atau kendaraan memiliki kesan sangar, banyak dari pengendara mobil memilih untuk mengubah knalpot sport/racing atau memilih modifikasi knalpot yang memiliki suara yang lebih keras.

Tapi, jika kamu menggunakan knalpot tersebut, ada baiknya untuk berpikir ulang dan melepaskannya. Karena penggunaan knalpot racing ini jelas bisa mengganggu pengendara lainnya, terlebih jika kamu tinggal dalam komplek. Sudah pasti suara yang dihasilkan knalpot tersebut bisa mengganggu ketentraman warga sekitar.

Jadi, kalau kamu ingin memasang aksesori tambahan, enggak boleh sembarang. Tetaplah perhatikan peraturan yang berlaku, jangan memasang aksesoris mobil yang dilarang,  supaya tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Mengguanakan GPS saat berkendara, ini cara yang dianjurkan

Mengguanakan GPS saat berkendara, ini cara yang dianjurkan

Tehnologi GPS kini kian sangat memudahkan bagi pengguna kendaraan untuk menuju suatu tempat tertantu. Bisa menggunakan perangkat khusus ataupun dengan menggunakan gadget, ada 2 alat GPS yang populer yakni Google Maps dan aplikasi Wazze. keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan nya tersendiri. Karenanya, tak sedikit pengendara bergantung pada hal tersebut.

Namun tidak dimungkiri bahwa menggunakan aplikasi tersebut sembari berkendara akan berujung kecelakaan lalu lintas. Lantas bagaimana cara menggunakannya dengan aman

Menjawab hal tersebut, salah satu trainer Rifat Drive Labs, Herry Wahyudi mengungkapkan triknya. Menurutnya, para pengguna dituntut harus menghapal jalan utama dengan cepat agar tidak terus-menerus melihat handphone ketika berkendara.

“Pertama, kita harus mempunyai rencana dahulu atau trip journey. Ketika kita menggunakan Gmaps (Google Map-Red), usahakan lihat dulu itu sudah benar atau tidak posisi kita. Tepat tidak, pas tidak,” ujarnya saat memberikan materi Coaching Clinic Safety Riding di Gedung Pusat PT Pertamina (Persero), Jakarta.

Baca juga : Hal ini yang sering dilakukan sopir di turunan yang menyebabkan kecelakaan

“Kalau sudah pas, perkecil dulu nih (tampilannya) dan lihat jalur utama. Hapalkan. Jalur utamanya dulu saja, jangan yang kecil-kecil (jalan pintas). Dari titik A ke B jalurnya seperti apa, apa yang akan dilalui, bagaimana kondisinya. Ketika kita sudah mendekati suatu patokan, baru lihat lagi, perbesar,” tambah Herry.

“Jangan ketika berkendara kita lihat aplikasi itu, terkecuali ada yang dibonceng. Dia bisa deh mengingatkan,” katanya lagi.

Karena, ketika berkendara sembari melihat aplikasi tersebut tentu konsentrasi akan pecah. Sehingga tidak jarang yang mampu menghindar dari kecelakaan.

Baca juga : Jangan lakukan hal ini saat cuci mobil

sumber: detik oto

“Tapi kalau sendiri, ketika kita ingin lihat aplikasi itu lagi usahakan berhenti. Turn over aja dulu. Karena kalau sambil berkendara itu bakal ganggu konsentrasi. Jangan gunakan sambil berjalan. Bisa-bisa nanti nabrak di depan, atau apalah,” kata Herry.

Dia juga mengaku pernah mencoba hal tersebut. Ternyata, melihat handphone saat berkendara termasuk hal yang sangat rentan kecelakaan karena susah sekali untuk berkonsentrasi.

“Saya pernah mencoba seperti itu (melihat aplikasi saat motor tengah berjalan), itu bahaya sekali. Mengganggu konsentrasi. Lebih baik saya berhenti dulu sebentar dan hapalkan jalur utamanya. Kemudian jalan lagi. Jangan pernah bermain handphone saat berkendara, itu berbahaya sekali,” tutup Herry.

Hal ini yang sering dilakukan sopir saat di turunan dan menyebabkan kecelakaan

Hal ini yang sering dilakukan sopir saat di turunan dan menyebabkan kecelakaan

Kasus kecelakaan yang masih hangat pekan ini adalah kecelakaan bus di Tanjakan Emen bandung yang menewaskan 27 orang. Hal ini terjadi karena rem bus yang tidak bekerja secara maksimal. Kecelakaan mobil seringkali terjadi di jalur perbukitan, dengan kontur tanjakan atau turunan. Terlebih, bagi pengemudi awam yang belum terbiasa menghadapi kondisi jalan tersebut, dan  ditambah dengan kondisi lalu lintas yang macet atau padat.

Menurut Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), untuk menahan laju kendaraan di jalan menurun, selain menggunakan rem lebih bagus ditambah dengan menggunakan engine brake.

Baca juga :

Ini dia arti lambang di dashboard mobil yang banyak orang belum tahu

Jangan lakukan hal ini saat cuci mobil

“Menahan laju kendaraan dengan menempatkan posisi gigi yang lebih rendah. Namun demikian, perpindahan gigi jangan dilakukan saat mau turun atau menanjak. Tapi, lakukan di punggung bukit,” jelas Jusri saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Pria ramah ini melanjutkan, jika pengendara memindahkan perseneling di tanjakan atau turunan, maka akan kehilangan momentum. “Banyak mobil atau truk yang kehilangan momentum, dan mundur nabrak orang lain atau masuk jurang,” tambahnya.

Ketika berada di jalan tanjakan atau turunan, memang sebaiknya jangan memindahkan perseneling. Sebagai contoh, ketika melaju dari bawah ke atas, mobil bergerak dengan tenaga dan momentum dari kecepatan masa sebelumnya.

“Ketika kita bergerak sudah di atas, tapi belum sampai puncak, dan injak kopling untuk pindahkan perseneling, gas akan lepas dan momentum turun. Jika itu dipelihara, bakal jadi bumerang buat kita, karena kecepatan lambat, rpm tinggi, kemiringan tanjakan, mobil akan melorot,” tegasnya.

Begitu juga dengan jalan di turunan, sebaiknya jangan memindahkan perseneling. Namun, ketika terpaksa harus memindahkan perseneling, selalu injak rem, dan jangan hanya menginjak kopling untuk pindah gigi.

“Berbeda dengan melaju di permukaan datar, karena saat turun ketika kopling diinjak, mobil akan meluncur lebih cepat. Jika kebiasaan tersebut dipelihara, maka pengemudi akan mengalami disorientasi saat di jalan menurun, dan biasanya panik jika mobil melaju lebih cepat, terlebih untuk pengemudi awam,” pungkasnya.

 

 

Ini yang harus dilakukan saat berkendara di saat gempa bumi

Ini yang harus dilakukan saat berkendara di saat gempa bumi

Di bulan ini daerah jabodetabek ikut merasakan adanya gempa yang terjadi di Banten. Tak urung peristiwa ini membuat panik pekerja kantor tak terkecuali juga pengendara mobil. Gempa bumi membuat semua orang merasa khawatir akan keselamatan mereka, tanpa terkecuali yang berada di dalam gedung atau di luar gedung.

Termasuk juga para pengendara kendaraan bermotor yang sedang melintas di jalanan. Saat terjadi gempa, disarankan para pengguna jalan untuk menurunkan kecepatan kendaraan.

Ia mencontohkan, gempa yang melanda Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini setidaknya telah terjadi 53 kali gempa susulan. Karenanya, pengendara juga harus tetap menjaga jarak aman berkendara.

Jika berada di jalan protokol perkotaan, maka kecepatan maksimum kendaraan hanya 60 kilometer per jam saja. Sedangkan jika berada di dalam jalan tol, pertahankan kecepatan antara 80-100 km per jam.

“Termasuk jaga jarak aman. Pakai sabuk pengaman dan jaga jarak aman, itu pasti aman. Untuk menghindari tubrukan,” jelasnya.

Terpenting dari semua itu, masyarakat diwajibkan mematuhi semua peraturan lalu lintas. Seperti mengenakan sabuk pengaman dan helm bagi pengendara roda dua.

“Yang jelas dalam berkendara, tetap patuhi aturan lalu lintas. Itu sederhana, tapi banyak keuntungannya,” tuturnya. (ase)

Baca juga : Pemilik mobil toyota wajib baca ini

Sumber : viva.co

Waspada hujan untuk pengendara motor

Safety Riding untuk pengendara motor dikala hujan

 

Ji…jangan lupa bawa jas hujan .. dah mendung kayaknya neeh ….

.

.

.

.

.safety riding motor kala hujan

November rain … emang bener juga neeh , Bekasi yang dibully abis karena panasnya pool , (pernah disindir di Bekasi..neraka bocor… Sompak bener dah tuh orang .. :D) kebagian juga hujan , yup memang sebagian wilayah Jabotabek kini sudah mulai diguyur Hujan Alhamdulillah .. buat para motoris and biker yang biasanya mateng dijalan pas nungguin lampu merah sambil ngitungin detik di traffic light … :D, kini bisa agak nyantai, langit rada berawan dengan angin sepoi – sepoi ….

prakiraan cuaca jabotabek november

Nah para biker kini kudu siap – siap dah , bongkar – bongkar lagi gudang buat nyiapin jas hujan dan sepatu bot nya , cek kondisi mesin dan busi jangan ampe nerjang genangan aer langsung ciut tuh knalpot.. berikut ini beberapa tips yang agan – agan bisa lakukan di musim penghujan nanti cekidot ..

Tips safety Riding kala musim penghujan buat pengguna motor

Persiapan sejak dari rumah:

  1. Periksa kembali jaket hujan yang sudah lama tidak dipakai. Kebanyakan ada perubahan kualitas bahan jika jaket hujan sudah lama tidak dipakai, antara lain bahan jadi lapuk. Jangan sampai kecewa begitu anda membutuhkan jaket, ternyata jaket tersebut sudah koyak disana-sini.
  2. Jika kondisi jaket sudah lapuk/rusak/kancing lepas/zipper rusak, maka sebaiknya membeli jaket hujan yang baru.
  3. Jika boncenger sering ikut, maka pemasangan ‘box’ atau ‘side box’ untuk menyimpan jaket hujan perlu dipikirkan.
  4. Urusan sepatu sering jadi masalah dikala hujan. Siapkan sepatu boot anti air. Jika terpaksa bawalah sepatu cadangan untuk dipakai ke dalam ruangan kerja/kantor.
  5. Siapkan kaos kaki cadangan. Kaos kaki basah/lembah menimbulkan bau tidak sedap, disamping itu bisa timbul jamuran.
  6. Walaupun sudah pakai celana anti air, tapi bagian selangkangan mudah tembus air. Sudah tentu celana dalam pun ikut basah. Sebaiknya siapkan CD cadangan jika anda ingin bersih dan sehat.
  7. Sebaiknya baju kerja dilipat dan disimpan dalam box. Ketika berkendara pakailah baju kaos/t’shirt, artinya kalau sampai kena hujan dalam perjalanan, maka baju kerja masih aman (kering).
  8. Antisipasi motor mogok di kala hujan. Biasanya mogok karena busi dan kepala busi yang basah. Siapkan busi dan kepala busi cadangan, tentunya dengan kunci busi untuk membuka/mengunci.
  9. Periksa semua lampu-lampu, klakson, aki, dan juga lampu sein yang dibutuhkan ketika menghadapi hujan deras.
  10. Siapkan kain lap atau saputangan kering. Khusus pengendara berkacamata sering berembun dan perlu diseka dengan kain lap demi keselamatan perjalanan.

Siasat menghadapi hujan dalam perjalanan dengan motor:

  1. Ketika sudah melihat mendung atau awan gelap. Segera berhenti berganti jaket hujan (jika perjalanan ingin diteruskan). Buatlah keadaan santai, dan jangan terburu-buru mengganti jaket hujan.
  2. Jangan ganti jaket hujan ketika air hujan sudah turun. Seringkali kita kalah cepat dengan hujan. Anda baru saja turun dari motor tapi hujan keras lebih dulu mengguyur. Alhasil, keadaan menjadi terburu-buru. Yang sering terjadi, saat pakai celana hujan sering robek karena kena sepatu sendiri, dan belum lagi urusan kancing, zipper dan lain sebagainya yang sering bermasalah.
  3. Pilih tempat yang aman untuk berhenti. Jangan berhenti sembarangan atau seenaknya mengganggu lalu-lintas umum.
  4. Sebelum meninggalkan tempat perhentian, pastikan tidak ada barang yang tertinggal. Perhatikan situasinya dan jangan sampai ada barang yang jatuh atau tertinggal. Yang sering terjadi, karena keadaan sudah terburu-buru, sarung tangan sering jatuh, balaclava sering jatuh, bahkan ada kejadian pemakai kaca mata sering kali mengalami masalah.
  5. Antisipasi setiap genangan air yang akan dilewati. Hati-hati dengan lubang yang tertutup karena genangan air. Waspadai daerah rawan banjir, dan jangan memaksakan diri melewati jalan yang sedang banjir. Jangan ambil resiko!
  6. Sambaran petir, guntur dan angin kencang/badai sangat membahayakan diri. Lebih baik berhenti dan berteduh di warung/rumah/shelter atau SPBU terdekat. Jangan pernah berteduh dibawah pohon karena pernah kejadian korban kena sambaran petir dari pohon. Kejadian lain korban tertimpa dahan pohon karena tiupan angin. Waspadai pohon tumbang atau tiang listrik jatuh!
  7. Waspadai jalan licin. Pergunakan sepatu, bukan sendal ketika jalanan sedang basah/hujan. Kekuatan dan keseimbangan kaki sangat ditentukan oleh tumpuan sepatu yang menggigit jalan, bukan dengan telapak sendal yang licin.
  8. Bagi yang ingin touring atau melakukan perjalanan ke luar kota, harap mengkondisikan keadaan alam masing-masing daerah yang akan dilewati. Sifat alam seperti tanah longsor, banjir, angin badai, dan keadaan alam lainnya setidaknya harus diwaspadai sejak keberangkatan.
  9. Yang paling aman adalah menunda perjalanan, berhenti, berteduh dan menunggu sampai hujan reda atau guntur atau kilat sudah berhenti (aman).
  10. Berdoa memohon pertolongan-Nya agar perjalanan anda ketika hujan dapat berjalan dengan selamat.

Mewaspadai Musim Hujan Bagi Pengendara Motor

Copyright © 2025 082210347788-JAWARA TRACKER GPS